Viral Pembangunan Pasar di Desa Banyumas Sampang, Lasbandra Mendorong APH Turun Tangan

SAMPANG, RM  Beredar video sejumlah warga mendatangi pembangunan pasar di Desa Banyumas, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang Madura. Kedata...

SAMPANG, RM 

Beredar video sejumlah warga mendatangi pembangunan pasar di Desa Banyumas, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang Madura.

Kedatangan warga ke lokasi pembangunan guna memastikan kondisi bangunan dengan mengkroscek dan melihat langsung kerusakan bangunan yang ramai diberitakan baru-baru ini.

Kedatangan warga  juga tersebar dalam sebuah video berdurasi 1 menit 47 detik. Di dalam tayangan video itu terdengar umpatan dengan bahasa kotor jika kerusakan itu disebabkan kurangnya pemadatan urugan sebelum pemasangan keramik. 

Sebelumnya, Imam Syafi’ih Staf di Dinas Pendidikan Bidang PNFI yang diperbantukan sebagai Penjabat (Pj) Kepala Desa (Kades) Banyumas membenarkan adanya kesalahan pada saat pelaksanaan pengerjaan proyek pasar tersebut.

"Iya benar mas, kemarin sudah memberitahu kepada Pekerja terkait kondisi tersebut dan mengapa waktu Pelaksanaan pengurugan kok tidak di siram,” ujarnya di salah satu Media online.

Kegaduhan itu memantik penilaian tersendiri terhadap keberadaan proyek pembangunan Desa Banyumas, sehingga dapat dipastikan dari statement tersebut jika proses pembangunan dikerjakan asal jadi tanpa adanya pengawasan dari pihak Desa maupun pendampingnya, apalagi dari Dinas terkait.

Terpisah, reaksi kritik datang dari salah satu pegiat di kota Bahari yakni Sekjen Lasbandra Achmad Rifa'i. Ia menilai keberadaan  bangunan pasar di desa Banyumas tersebut minim manfaat pasca pengerjaan sampai saat ini.

"Itu bukan hanya terletak pada bobroknya bangunan, tak kalah pentingnya hingga saat ini pasar itu belum digunakan, dan terlihat seperti layaknya monumen pasar Desa," sesal Rifa'i, Selasa (23/7/2024).

Menurutnya, permasalahan yang muncul di Desa Banyumas bisa jadi hanya untuk pengalihan isu semata, terbukti beberapa hari sebelumnya Rolis selaku ketua BPD desa setempat sempat berkoar-koar akan melakukan aksi perang jika PJ Kades di Desanya diganti.

"Saya menilai jika statement mau perang itu hanya untuk menutupi kebobrokan pembangunan yang ada di Desa Banyumas, publik bisa menilai sendiri. ini hanya dari pembangunan Pasar dan Taman Desa menghabiskan anggaran ratusan juta tapi masih minim manfaat belum lagi yang lain.," jelasnya.

Oleh karena itu, adanya kegaduhan itu meminta kepada pihak aparat penegak hukum  (APH) di Sampang untuk turun tangan memastikan berbagai indikasi penyimpangan tersebut.

"Kami meminta kepada pihak APH Sampang untuk bertindak cepat terkait permasalahan pada proyek pasar di Desa Banyumas, dan  memeriksa semua pihak yang terlibat khususnya PJ Desanya," harapnya. (Fr)